aat berada di dalam kandungan, bayi bernapas melalui tali pusar yang terhubung langsung dengan tubuh ibu. Dan setelah lahir, bayi akan menggunakan paru-paru untuk bernapas. Nah, paru-paru bayi akan mulai mengembang untuk bernapas saat ia menangis ketika dilahirkan.
Alasan Bayi Tidak Menangis saat Dilahirkan
Normalnya, bayi mulai bernapas dengan paru-paru pada sepuluh detik pertama setelah dilahirkan. Saat ini, bayi tengah beradaptasi dengan lingkungan luar rahim yang merupakan hal baru baginya. Untuk membantu pengembangan paru-parunya, bayi akan menangis segera setelah dilahirkan.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan, di antaranya:
Asfiksia
Salah satu penyebab bayi tidak menangis saat dilahirkan adalah asfiksia. Kondisi ini terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen selama proses kelahiran.
Beberapa penyebab asfiksia pada bayi baru lahir adalah:
- Sumbatan dan halangan di jalan napas bayi, misalnya oleh lendir, cairan ketuban, dan mekonium.
- Anemia saat bayi masih dalam kandungan. Anemia akan menyebabkan kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan, termasuk ke sistem pernapasan.
- Proses persalinan berlangsung sangat lama.
- Plasenta terlepas dari rahim terlalu cepat, sehingga bayi tidak lagi mendapatkan asupan oksigen di dalam kandungan.
Untuk menilai keadaan bayi baru lahir, dokter akan menggunakan APGAR score. APGAR score 3-5 merupakan indikator bayi mengalami asfiksia. Hal ini merupakan kondisi yang berbahaya, karena jika tidak mendapatkan penanganan, bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
Lahir prematur
Bayi dianggap prematur jika lahir sebelum minggu ke-37 usia kehamilan. Bayi prematur lebih berisiko mengalami beragam komplikasi kesehatan setelah dilahirkan. Salah satunya adalah gangguan pada organ paru-paru.
Normalnya, perkembangan paru-paru janin baru sempurna pada usia kandungan di atas 36 minggu. Bayi yang dilahirkan prematur sebelum paru-parunya terbentuk sempurna bisa terlambat menangis atau tidak menangis saat dilahirkan, karena paru-parunya tidak bisa mengembang dengan baik.
Keracunan air ketuban
Air ketuban yang normal berwarna bening atau agak kekuningan. Namun, cairan ini bisa berubah warna menjadi hijau jika tercampur dengan mekonium (tinja atau kotoran pertama bayi) yang berwarna hijau tua.
Air ketuban memiliki peran penting, yakni untuk membantu pergerakan janin, menjaga suhu di sekitar janin, serta melindungi janin dari benturan atau cedera. Jika air ketuban terkontaminasi oleh mekonium dan tertelan atau terhirup oleh janin, dapat terjadi infeksi pada saluran napas dan paru-paru janin. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan.
Kondisi Medis Ibu Bisa Menyebabkan Bayi Tidak Menangis saat Lahir
Selain kondisi medis bayi, kondisi kesehatan ibu pun bisa turut andil menyebabkan bayi tidak menangis saat dilahirkan, misalnya:
Preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan tanda-tanda kerusakan pada organ, misalnya ginjal. Preeklamsia membutuhkan penanganan medis segera, karena berisiko berkembang menjadi eklamsia yang berbahaya baik bagi ibu maupun janin.
Preeklamsia bisa menghambat aliran darah ke plasenta yang menyebabkan janin kekurangan oksigen dan nutrisi. Bila hal ini terjadi, bayi bisa saja tidak menangis saat dilahirkan.
Diabetes saat hamil
Diabetes saat hamil dikenal juga dengan istilah diabetes gestasional. Pada kondisi ini, tubuh ibu hamil tidak mampu mengontrol kadar gula di dalam darah, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi.
Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh ibu hamil bisa membahayakan janin. Salah satunya bahayanya adalah menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi yang membuat bayi tidak menangis saat dilahirkan.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu, narkotika (seperti ganja dan heroin), obat herbal yang belum jelas manfaatnya, minuman yang mengandung alkohol atau kafein, dan bahan yang digunakan dalam obat berbentuk aerosol juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada janin, termasuk pada sistem pernapasannya.
Itulah sebabnya, Bunda dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun selama hamil.
Bayi tidak menangis saat dilahirkan bukanlah kondisi yang normal dan perlu segera mendapatkan pertolongan berupa tindakan resusitasi oleh dokter. Untuk mencegahnya, Bunda perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan, sehingga kondisi Si Kecil dapat terpantau dengan baik.
Terakhir diperbarui: 6 Oktober 2019
Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane